Ke Perpustakaan? Siapa Takut !
- Dian Ratih
- Oct 20, 2016
- 3 min read
Perpustakaan sering menjadi momok bagi sebagian orang. Di Indonesia, tempat ini identik dengan orang-orang kutu buku, suram dan membosankan. Apalagi jika itu adalah perpustakaan daerah. Namun tidak dengan perpustakaan daerah yang satu ini, “BAPUSIPDA (Badan Perpustakaan dan Kearsipan Daerah) Jawa Barat”. Berlokasi di Jl. Kawaluyaan Indah II No.4 , gedung ini sangat mudah ditemukan. Jika dari perempatan Kiara Condong belok ke kiri ke arah Disnakertrans jabar lurus terus, setelah McD (McD di kanan jalan) terdapat gang masuk, belok ke kiri, kemudian ada jalan bercabang pilih yang ke kiri, akan terlihat gedung tinggi bertuliskan BAPUSIPDA. Kesan pertama saya datang kesini, “Sangat menyenangkan”, kalau saya bilang tempatnya homey dan nyaman. Interiornya ceria, kursi warna-warni, dinding putih, rak buku rapi, free wifi, cukup ramai (karena saya kesana hari sabtu entah kalau hari biasa) namun ada satu yang kurang, toiletnya kurang bersih.

Ruang tunggu lantai 1
Gedung ini terdiri dari 4 lantai, di lantai pertama terdapat lobby, ruang baca anak, ruang loker, mushola, toilet dan ruang display. Di lantai 2 terdapat ruang baca dewasa, di lantai 3 terdapat ruang referensi, ruang baca remaja dan ruang administrasi, sedangkan lantai 4 adalah Aula dan ruang tunggu VIP. Setiap masuk ke ruang baca terdapat komputer atau buku untuk daftar kunjungan. Member dapat membaca di tempat ataupun meminjam buku (maksimal 3 buku) sedangkan non member hanya bisa membaca di tempat.
Saya mencoba masuk ke Ruang Baca Anak karena dari di luar desainnya menarik, dindingnya bergambar, terdapat taman bermain kecil dan beberapa tempat duduk untuk membaca. Karena sebagian besar pembaca adalah anak-anak jadilah disini ramai sekali dan bukunya sedikit kumal. Ada majalah bobo, Donal bebek, cerita-cerita nabi, dll. Cocok jika mengajak anak atau adik kesini karena dapat menumbuhkan minat baca anak.

Ruang baca anak
Beranjak ke lantai 2 terdapat ruang baca dewasa, terbagi menjadi ruang baca dewasa 1 dan ruang baca dewasa 2. Ruang baca dewasa 1 berisi buku-buku kuliah bertema sosial seperti agama, filsafat, ekonomi dll sedangkan ruang baca dewasa 2 berisi buku-buku seperti ilmu kedokteran, ilmu teknik, pertanian, teknik kimia, pabrik-pabrik dll. Kebanyakan yang membaca disini adalah mahasiswa.
Kemudian saya mencoba ke ruang referensi dan ruang baca remaja di lantai 3. Di ruang referensi suasananya lebih tenang, hanya terlihat beberapa mahasiswa yang sedang diskusi kecil dan orang yang sedang membaca. Di ruang referensi ini, terdapat buku-buku referensi berbagai macam bidang seperti hukum, filsafat, farmasi, kedokteran, TOEFL, CPNS, traveling (seperti london dalam sehari, top 10 Amsterdam, Seoul Selection Guide), ATLAS, dan berbagai ensiklopedia (seperti ensiklopedia jakarta, oxford ensiklopedia, ensiklopedia tanaman obat Indonesia, ensiklopedia sepak bola, the true life of habibie dll). Juga terdapat majalah dan koran seperti majalah SWA, Globe Asia, Majalah Seri UKM, Rumah, dan Wirausaha .

Ruang Referensi
Kemudian saya mencoba masuk ke ruang baca terakhir yaitu ruang baca remaja. Disini kebanyakan pembaca adalah remaja dan anak anak usia kelas 6 sd. Cukup ramai, terdapat beberapa anak yang duduk dibawah dekat rak buku membuat tidak leluasa ketika memilih buku. Namun buku-buku disini cukup menarik, terdapat buku pelajaran (matematika, IPA, Ebtanas), Novel , Buku Tips, Majalah Hijab (Stylish with simple hijab, hijabers fashion guide, seri tutorial fashion muslimah etc), buku generasi 90-an, Komik (slam dunk, tokyo juliet, dll), Fiksi Inggris (Jungle Child, confession of shopaholic, Sherlock holmes) , fiksi Amerika (Chronicles of Narnia, this is America), seni kerajinan tangan, seni musik dll. Overall I love it.
Dari sekian ruang baca, favorit saya adalah ruang referensi , ruang baca remaja dan ruang baca anak. Untuk yang berdomisili di Bandung dan sekitarnya, tempat ini recommended untuk menambah wawasan ataupun mengisi liburan jika kamu tidak ingin bermacet-macetan di jalan.
Bukankah pemerintah sudah memfasilitasi dengan perpustakaan yang kece? Ayo, budayakan membaca!
“Hidup tanpa buku seperti ruang gelap tak berlampu”
Comments